Laju Reaksi
Apakah sobat Materi Kimia SMA sudah
tau apa yang dimaksud laju reaksi? Sebelum membahas pengertian laju reaksi, terlebih
dahulu sobat akan dikenalkan dengan satuan konsentasi larutan yang digunakan
dalam laju reaksi. Satuan yang dimaksud adalah kemolaran. Kemolaran adalah
satuan konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter
larutan, dilambangkan dengan M. Secara matematika, kemolaran dapat diungkapkan
dengan persamaan berikut.
Jika pembilang dan penyebut pada persamaan tersebut dibagi oleh faktor
1.000, nilai kemolaran larutan tidak berubah, tetapi satuannya yang berubah.
Satuan mol/1.000 adalah milimol (mmol) dan satuan liter/1.000 adalah mililiter
(mL). Jadi, kemolaran dapat dinyatakan sebagai berikut.
Sobat tentu pernah mendengar bom meledak atau besi berkarat. Ledakan bom
berlangsung begitu cepat hingga orang-orang di sekitarnya tidak sempat
menghindar. Sebaliknya, pengaratan besi sukar diamati secara langsung
disebabkan reaksinya berlangsung sangat lambat.
Apakah yang dimaksud dengan laju reaksi? Laju reaksi didefinisikan
sebagai perubahan konsentrasi molar pereaksi atau hasil reaksi per satuan
waktu.
Jika sobat melakukan reaksi, akan tampak bahwa konsentrasi molar
pereaksi berkurang, sedangkan konsentrasi molar hasil reaksi bertambah sampai
semua pereaksi habis. Perubahan konsentrasi molar pereaksi dan hasil reaksi
akan tampak seperti pada kurva disamping jika dialurkan ke dalam bentuk grafik.
Baik pereaksi maupun hasil reaksi berubah secara eksponensial.
Perhatikan reaksi berikut.
A + B → X
Laju reaksinya dapat dinyatakan dalam rumus berikut.
Δ[A] dan Δ[B] menyatakan perubahan konsentrasi molar pereaksi; Δ[X]
menyatakan perubahan konsentrasi molar hasil reaksi; Δt menyatakan rentang
waktu reaksi. Tanda negatif menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi berkurang,
tanda positif menunjukkan konsentrasi hasil reaksi bertambah. Satuan untuk
kecepatan reaksi yaitu kemolaran per satuan waktu (M s–1). Untuk sistem gas,
kecepatan reaksi dapat dinyatakan dalam satuan tekanan parsial per satuan
waktu, yaitu atm s–1 atau mmHg s–1.
Setelah sobat memahami definisi laju reaksi, selanjutnya sobat akan
mempelajari teori
tumbukan dan energi aktifasi
Teori Tumbukan
Sobat Materi Kimia SMA, tumbukan antara pereaksi ada yang menghasilkan
reaksi dan tidak, sebagai contoh amati gambar reaksi antara hidrogen dan iodium
berikut.
Berdasarkan teori tumbukan, suatu tumbukan akan
menghasilkan suatu reaksi jika ada energi yang cukup. Selain energi, jumlah
tumbukan juga berpengaruh. Laju reaksi akan lebih cepat, jika tumbukan antara
partikel yang berhasil lebih banyak terjadi.
Energi Aktivasi
Pada kenyataannya molekul-molekul dapat bereaksi jika
terdapat tumbukan dan molekul-molekul mempunyai energi minimum untuk bereaksi.
Energi minimum yang diperlukan untuk bereaksi pada saat molekul bertumbukan
disebut energi aktivasi. Energi aktivasi digunakan untuk memutuskan
ikatan-ikatan pada pereaksi sehingga dapat membentuk ikatan baru pada hasil
reaksi.
Misalnya energi aktivasi pada reaksi gas hidrogen dan
iodium dengan persamaan reaksi: H2(g) + I2(g) → 2 HI(g),
digambarkan pada grafik sebagai berikut.
Itulah penjelasan mengenai teori tumbukan dan energi
aktifasi, materi kimia kelas XIselanjutnya yang akan sobat
pelajari yaitu faktor yang mempengaruhi
laju reaksi
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Menurut sobat Materi
Kimia SMA, apa saja faktor yang mempengaruhi
laju reaksi itu?
Sobat pasti pernah membuat air gula. Mengapa gula lebih mudah larut dalam air panas? Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, dan katalis.
Sobat pasti pernah membuat air gula. Mengapa gula lebih mudah larut dalam air panas? Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelarutan zat. Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Faktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, dan katalis.
Konsentrasi
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung
partikel yang lebih rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin
tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas
ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi
berlangsung semakin cepat. Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin
besar laju reaksinya.
Luas permukaan sentuh
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan.
Pada pencampuran reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan
berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki
luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk
lempeng atau butiran. Semakin luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan
kemungkinan akan semakin tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan
Temperatur
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi
gerak (kinetik) partikel ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang
memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea). Kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi.
Untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 10oC, laju reaksi menjadi dua sampai tiga kali lebih cepat dari semula. Secara umum, rumus untuk menghitung laju reaksi pada suhu tertentu adalah sebagai berikut:
Untuk setiap kenaikan temperatur sebesar 10oC, laju reaksi menjadi dua sampai tiga kali lebih cepat dari semula. Secara umum, rumus untuk menghitung laju reaksi pada suhu tertentu adalah sebagai berikut:
r2 = laju reaksi pada suhu tertentu
r1 = laju reaksi awal
T1 = suhu awal
T2 = suhu pada v2
A = kelipatan laju reaksi
r1 = laju reaksi awal
T1 = suhu awal
T2 = suhu pada v2
A = kelipatan laju reaksi
Untuk menghitung lamanya waktu reaksi dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
Katalisator
Katalis adalah zat yang
dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara
permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.
Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea).
Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan
suatu katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia
tidak mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata
lain, penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi.
Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.
Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi. Contoh: Ion Fe3+ sebagai katalis pada reaksi oksidasi ion I– dan S2O82– ; Gas NO sebagai katalis pada reaksi di udara.
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat pereaksi. Contoh: Pt atau Ni yang berwujud padat dapat mengkatalisis reaksi adisi etena dengan gas H2.
Materi selanjutnya yang akan sobat pelajari yaitu Persamaan Laju Reaksi
Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.
Katalis homogen yaitu katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi. Contoh: Ion Fe3+ sebagai katalis pada reaksi oksidasi ion I– dan S2O82– ; Gas NO sebagai katalis pada reaksi di udara.
Katalis heterogen yaitu katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat pereaksi. Contoh: Pt atau Ni yang berwujud padat dapat mengkatalisis reaksi adisi etena dengan gas H2.
Materi selanjutnya yang akan sobat pelajari yaitu Persamaan Laju Reaksi
Persamaan Laju Reaksi
Apakah sobat Materi Kimia SMA sudah mengetahui bagaimana bentuk persamaan
laju reaksi? Sebelum mempelajari
persamaan laju reaksi tersebut,
terlebih dahulu sobat harus memahami orde reaksi.
Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat pereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut orde reaksi. Untuk reaksi a A + b B → c C + d D, persamaan laju reaksi ditulis:
Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi zat-zat pereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat yang menyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut orde reaksi. Untuk reaksi a A + b B → c C + d D, persamaan laju reaksi ditulis:
r = laju reaksi ; k = tetapan laju reaksi ; [A]
= konsentrasi zat A dalam mol per liter ; [B] = konsentrasi zat B dalam mol per
liter ; m = orde reaksi terhadap zat A ; n = orde reaksi terhadap zat B
Beberapa contoh reaksi dan rumus laju reaksi yang diperoleh dari hasil eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut:
Beberapa contoh reaksi dan rumus laju reaksi yang diperoleh dari hasil eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut:
Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada reaksi 2 H2(g) + 2 NO(g) → 2 H2O(g) + N2(g) dengan persamaan laju reaksi
r = k[H2][NO]2, orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua, dan orde reaksi total adalah tiga. Untuk lebih memahami cara menentukan orde reaksi dan rumus laju reaksi, perhatikan contoh soal berikut.
Gas nitrogen oksida dan gas klor bereaksi pada suhu 300 K menurut persamaan
2NO(g) + Cl2(g)
→ 2 NOCl(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur pertambahan konsentrasi
NOCl dan diperoleh data sebagai berikut:
a. Tentukan orde reaksi terhadap NO, terhadap
Cl2, dan orde reaksi total!
b. Tulis rumus laju reaksi.
c. Hitung harga k.
Penyelesaian:
b. Tulis rumus laju reaksi.
c. Hitung harga k.
Penyelesaian:
a. Orde reaksi terhadap NO (gunakan data nomor 1
dan 2, dimana konsentrasi Cl2sama)
Jadi orde reaksi terhadap NO adalah 2. Bandingkan hasilnya bila kamu menggunakan data nomor 1 dengan 3 atau 2 dengan 3.
Orde reaksi terhadap Cl2 (gunakan data nomor 1 dan 4)
Jadi orde reaksi terhadap NO adalah 2. Bandingkan hasilnya bila kamu menggunakan data nomor 1 dengan 3 atau 2 dengan 3.
Orde reaksi terhadap Cl2 (gunakan data nomor 1 dan 4)
Jadi, orde reaksi terhadap Cl2 adalah 1.
Orde reaksi total = m + n = 1 + 2 = 3.
b. Rumus laju reaksi yaitu: r = k[Cl2][NO]2
c. Untuk menghitung k dapat menggunakan salah satu data, misalnya data nomor 5.
Orde reaksi total = m + n = 1 + 2 = 3.
b. Rumus laju reaksi yaitu: r = k[Cl2][NO]2
c. Untuk menghitung k dapat menggunakan salah satu data, misalnya data nomor 5.
r = k.[Cl2][NO]2
0,0003 mol L–1 detik–1 =
k.[0,3 mol L–1][0,10 mol L–1]2
Itulah uraian tentang persamaan laju reaksi yang sobat
pelajari di kelas
XI ini.
Materi selanjutnya adalah grafik
orde reaksi
Grafik Orde Reaksi
Sobat Materi Kimia SMA, orde reaksi dapat juga ditentukan melalui kecenderungan dari data
suatu percobaan yang digambarkan dengan grafik. Berikut ini dijelaskan
penentuanorde reaksi melalui grafik.
Grafik orde nol
Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi.
Persamaan laju reaksinya ditulis:
r = k.[A]0
Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga persamaan laju
reaksi menjadi: r = k. Jadi, reaksi dengan laju tetap mempunyai orde reaksi
nol. Grafiknya digambarkan seperti gambar berikut.
Grafik orde satu
Untuk orde satu, persamaan laju reaksi adalah: r = k[A]1.
Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier berarti laju
reaksi berbanding lurus terhadap konsentrasinya pereaksinya. Jika konsentrasi
pereaksinya dinaikkan misalnya 4 kali, maka laju reaksi akan menjadi 41 atau 4 kali lebih besar.
Grafiknya digambarkan seperti gambar berikut:
Grafik Orde Dua
Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah: r = k[A]2.
Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu pereaksi berarti laju
reaksi itu berubah secara kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya. Apabila
konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2 kali, maka laju reaksi akan menjadi 22 atau 4 kali lebih besar.
Grafiknya digambarkan seperti gambar berikut:
Materi ini adalah materi terakhir di Bab Laju Reaksi, jika sobat ingin mempelajari kembali dari awal.
SOAL
LAJU REAKSI
1. Sebanyak 0.5 mol gas NO2 dipanaskan dalam ruangan dengan volume 5 liter
sehingga membentuk dinitrogen pentaoksida menurut persamaan :
4NO2 (g) + O2 (g) → 4N2O5 (g)
Dalam 20 detik pertama terbentuk 0.5 mol N2O5. Laju pengurangan NO2 adalah …
A. 5 x 10-2
B. 5 x 10-4
C. 5 x 103
D. 5 x 10-3
E. 5 x 10-1
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah….
1. luas permukaan sentuhan
2. konsentrasi zat pereaksi
3. suhu saat reaksi berlangsung
4. penambahan katalis yang tepat
A. 1,3
B. 2,4
C. 1,4
D. 1,2,4
E. 1,2,3,4
3. Kenaikan suhu umumnya menaikkan reaksi. Alasan yang
tepat untuk menjelaskan
hal di atas adalah ….
A. energi kinetik dari molekul-molekul menurun
B. kenaikkan suhu menghasilkan reaksi dapat balik
C. kecepatan masing-masing molekul menjadi sama
D. energi kinetik dari molekul-molekul meningkat
E. kenaikan suhu memperkecil energi aktivasi
4. Untuk Soal No. 4, perhatikan data pada table berikut:
No
|
Besi 0,2 gram
|
[HCl]
|
1
|
Serbuk
|
3 M
|
2
|
Serbuk
|
2 M
|
3
|
1 keping
|
3 M
|
4
|
1 keping
|
2 M
|
5
|
1 keping
|
1 M
|
Pada percobaan 1 dan 3 faktor yang berpengaruh terhadap jalannya
reaksi adalah…
A. konsentrasi HCl
B. sifat-sifat
C. suhu
D. katalis
E. luas permukaan
5. Data percobaan untuk reaksi A + B → produk
Percobaan Massa / bentuk zat A Konsentrasi B (M) Waktu (s) Suhu
(℃
)
Percobaan
|
Massa/bentuk Zat
A
|
Konsentrasi
|
Suhu
(◦C)
|
Waktu
(s)
|
1
|
5 gram larutan
|
0,5
|
25
|
10
|
2
|
5 gram serbuk
|
0,5
|
25
|
10
|
3
|
5 gram larutan
|
0,5
|
25
|
10
|
4
|
5 gram padatan
|
0,5
|
25
|
10
|
5
|
5 gram serbuk
|
0,5
|
35
|
5
|
Pada percobaan 2 dan 5, faktor yang mempengaruhi laju adalah…
A. waktu
B. konsentrasi
C. suhu
D. bentuk
E. katalis
6. Kenaikan suhu menyebabkan reaksi berlangsung dengan
cepat, hal itu karena…
A. memperbesar luas permukaan
B. menaikkan suhu larutan
C. memperbesar energi kinetik molekul pereaksi
D. memperbesar tekanan
E. menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi
7. Mengapa kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi?
8. Apakah yang dimaksud tumbukan efektif dan energi
pengaktifan!
9. Jelaskan perbedaan suatu reaksi menggunakan katais dan
tidak menggunakan katalis?
10. Apa yang di maksud dengan orde reaksi ? (5 poin)
11. Jelaskan pengaruh katalis dalam kehidupan sehari-hari ? (10
poin)
12. Reaksi gas bromin dengan gas nitrogen oksida sesuai dengan
persamaan reaksi: (25 poin)
2 NO(g) + Br2(g) 2 NOBr(g)
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut.
Tentukan:
a. orde reaksi terhadap NO
d. orde reaksi total
b. orde reaksi terhadap Br2
e. harga tetapan reaksi k
c. persamaan laju reaksi
KUNCI JAWABAN
1. Konsentrasi NO2 =
Laju pengurangan NO2 =
2. Pembahasan :
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi antara lain :
a. Suhu : Semakin tinggi suhu, semakin cepat reaksi berlangsung.
b. Luas permukaan sentuh : makin luas luas permukaan sentuhnya,
maka reaksi
berlangsung semakin cepat.
c. Konsentrasi pereaksi : semakin besar konsentrasi, maka reaksi
akan semakin
cepat
d. Katalis : penambahan katalis akan mempercepat laju reaksi,
karena adanya
katalis menurunkan energi aktivasi reaksi.
3. Efek dari kenaikan suhu adalah memperbesar energi
kinetik rata-rata dari sistem yang demikian lebih banyak yang dapat mencapai
keadaan peralihan, dengan kata lain kecepatan reaksi akan diperbesar.
4. No. Besi 0.2 gram [HCl]
1 Serbuk 3 M
3 1 keping 3 M
Pada percobaan nomor 1, besi 0.2 gram yang digunakan berbentuk
serbuk, sedangkan pada percobaan nomor 3, besi 0.2 gram yang digunakan
berbentuk kepingan. Hal itu menandakan bahwa meski konsentrasi HCl yang
digunakan sama, yaitu 3 M, terdapat perbedaan pada luas permukaan besi 0.2 gram
yang digunakan.
5. percobaan 2 dan 5 sama sama menggunakan serbuk zat A,
luas permukaan zat nya sama, larutan B juga mempunyai konsentrasi yang sama
yaitu 0.5 M, namun pada suhu, tampak bahwa percobaan 2 dilakukan pada suhu 25℃
dan percobaan 5 pada 35℃. Tampak waktu reaksi percobaan 5 juga lebih
cepat dibanding reaksi nomor 2. Sehingga faktor yang berpengaruh adalah faktor
suhu.
6. kenaikan suhu menyebabkan energi kinetik
molekul-molekul pereaksi naik sehingga molekul-molekul pereaksi bergerak lebih
cepat. Pergerakan molekul yang semakin cepat akan menyebabkan tumbukan lebih
sering terjadi, sehingga pembentukan produk semakin cepat dan reaksi
berlangsung lebih cepat.
7. Jika suhu suatu zat dinaikkan, maka energi kinetik
antar partikel dalam lautan tersebut akan semakin besar sehingga
gerakan-gerakannya pun akan semakin cepat, semakin cepat energi kinetik dan
pergerakan partikel tersebut maka tumbukan efektif akan sering terjadi,
sehingga laju reaksi pun akan berjalan lebih cepat.
8. Tumbukan Efektif :
“tumbukan yang mempunyai energi yang cukup untuk memutuskan
ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi.”
Energi pengaktifan :
“energi minimum yang diperlukan suatu zat untuk bereaksi dengan
zat lain sehingga menghasilkan produk.”
9. Suatu reaksi yang menggunakan katalis, karena kaalis
dpat menurunkan energi aktivasi maka akan mengakibatkan energi aktivasi rendah,
sehingga reaksi berjalan cepat. Sementara, reaksi tanpa katalis
memerlukan energi aktivasi yang tinggi, akibatnya reaksi berjalan lambat.
Katalis ini tidak mengalami perubahan yang kekal dalam reaksi, tetapi terlibat
dalam mekanisme reaksi
10. Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi pereaksi dalam
persamaan laju reaksi. Semakin besar orde reaksi, semakin besar pengaruh
perubahan konsentrasi pereaksi itu terhadap laju reaksi.
11. Dalam suatu proses reaksi kimia katalis tidak
mengalami perubahan yang kekal dalam reaksi, tetapi terlibat dalam mekanisme
reaksi. Katalis mempercepat laju reaksi, tetapi tidak mengubah jenis maupun
jumlah hasil reaksi. Katalis bekerja dengan cara menurunkan energi pengaktifan
reaksi, tetapi tidak mengubah perubahan entalpi reaksi. Dan katalis mempunyai
aksi spesifik, artinya hanya dapat mengkatalis satu reaksi tertentu. Contoh
dalam kehidupan yaitu, saat mengempukkan daging, diperlukan pepaya muda. Pepaya
muda ini bertindak sebagai katalis yang mempercepat pengempukkan daging. Pepaya
ini mengandung enzim papain.
12. a.
Orde Reaksi terhadap NO
b.
Orde Reaksi terhadap Br2
c. Persamaan laju reaksi
d. Orde reaksi
total 2 + 1 ꞊ 3
e. Harga tetapan
reaksi k (pilih salah satu percobaan, misal percobaan 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar